Bijak memilih investasi untuk masa depan

Jakarta..

Selasa, 3 Oktober 2017, Mendjangan resto Kemang menjadi tempat pilihan Visa dan The Urban Mama kali ini. Antara excited dan sedih karena ini adalah sesi terakhir Visa dari serangkaian tiga sesi tentang cara mengelola keuangan. Financial Literacy dari OJK dan Visa Worldwide bersama Ibu Berbagi Bijak. Semoga ada next event dan sharing menarik lagi dari Visa. Dan tentunya semoga saya bisa di undang lagi menghadiri acara nya yang selalu seru di tiap eventnya.

Acara di buka oleh MC mbak Anka Tama yang membuat suasana di resto Mendjangan semakin berwarna. Lokasi restaurant untuk event yang dipilih pun sangat pas, berada di bagian dalam pojok belakang. Ambiencenya dapet banget. Jadi makin semangat ni ngikutin acaranya sambil minum teh hangat dan dua potong kue cemilan yang enak. Yum!

Ibu Berbagi Bijak Visa

Yuk kita mulaiiiii…

Sesi terakhir kita kali ini yaitu tentang “INVESTASI” . Dan tetap di pandu oleh ahlinya seorang financial planner yaitu mbak Prita Ghozie.  Saya sendiri sampai sekarang masih sering bingung memilih investasi. Beberapa orang ada yang menyarankan logam mulia, beberapa lagi menawarkan deposito, reksadana, tanah, asuransi dan jenis investasi lainnya. Apa kalian juga sama seperti saya yang kebingungan? Hahahaha! Inti nya memang memiliki satu tujuan, yaitu kita harus memiliki Investasi yang benar, jangan terpengaruh oleh rasa atau nafsu serakah, karena investasi untuk masa depan kita dan keluarga.

Ga ada yang salah kita memilih investasi. Yang salah adalah jika keuntungan yang di tawarkan dari investasi tersebut tidak masuk akal. Maksudnya yaitu investasi bodong. Alih alih ingin mendapatkan keuntungan yang besar kita dengan rela mengeluarkan uang atau tabungan kita ke tangan yang salah. So, pilihlah dan pikirkan dengan baik akan memilih investasi apa.

Bijak Memilih Investasi untuk Masa Depan

Saya memiliki dua anak yang memiliki cita cita yang berbeda. Dari cita cita itulah mesti berpikir keras ni bagaimana pembiayaan pendidikan anak anak untuk jangka waktu panjang. Dari sesi tentang investment ini saya bener bener “melek” dalam memilih investasi yang benar. Mbak Prita Ghozie menyampaikan bahwa ada 5 prinsip dalam berinvestasi, yaitu:

1.Pahami Tujuan dan Profil Risiko Investasi

Mbak Prita menjelaskan sesimple mungkin definisi dari investasi itu sendiri. Mengambil contoh investasi ibaratnya kita membeli sapi. Ada dua pilihan untuk memelihara sapi itu, ingin merawat sapi sampai gemuk lalu di jual atau sapi yang kita punya itu kita perah susunya setiap hari tapi ga gemuk gemuk. Dalam arti kita bisa menikmati susu dari sapi setiap hari. Itu semua pilihan kita masing masing untuk memilih sapinya.

Nah setelah contoh tentang sapi itu, kita bandingkan dengan emas dan deposito. Emas ibaratnya sapi yang kita rawat hingga gemuk. Bisa dalam jangka waktu menengah atau panjang, emas dapat kita jual dan pasti memiliki keuntungan. Dan deposito ibaratnya susu sapi tadi. Kita menyimpan dana kita di bank dengan nominal tertentu yang sama tiap bulannya, tapi kita menikmati bunga dari deposito itu setiap bulan. Tapi sapi atau deposito itu tidak akan pernah gemuk atau bertambah dari nominal nya karena kita hanya berinvestasi dengan nilai yang sama setiap bulannya.

Wah di buat simple banget ya bahasanya. Lalu bagaimana akhirnya cara kita memilihnya? mana yang lebih baik? Bagi kita yang masih produktif di sarankan untuk memilih investasi emas. “gemukkan” lah emas itu. Dan bagi pensiunan pilihlah deposito, yang hasilnya bisa kita rasakan setiap bulan. Pilihan yang baik menurut saya.

Berikut ini adalah 3 profil risiko investasi:

  • Investor konservatif dengan persentase 100% defensif
  • Investor moderat dengan prosentase 60% defensif dan 40% agresif
  • Investor agresif dengan prosentase 30% defensif dan 70% agresif

Nah kalian ada di posisi yang mana? Apapun posisinya, kita mesti tetap berhati hati dengan investasi yang kita pilih. Kita sebagai investor boleh berinvestasi di atas risiko profil kita, tetapi kita harus siap juga menanggung risiko yang akan kita hadapi. Maka itu bijaklah memilih investasi demi masa depan kita. Pikirkan matang matang dan diskusikan dengan pasangan.

2.Tentukan Jangka Waktu

Nah ini penting juga ni, menurut mbak Prita jangka waktu investasi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Investasi Jangka Pendek
  • Investasi Jangka Menengah
  • Investasi Jangka Panjang

Untuk memilah investasi mana yang termasuk dalam 3 kategori tersebut setiap individu pasti berbeda beda. Untuk investasi jangka pendek contohnya anak kita yang sekarang berusia 1 tahun atau baru saja lahir, dan perlu dana untuk biaya sekolah playgroup atau taman kanak-kanak sampai SD. Untuk investasi jangka menengah yaitu persiapan dana untuk anak masuk SMP, SMA dan untuk contoh investasi jangka panjang di contohkan untuk kuliah anak kita.

Dalam topik jangka waktu ini mbak Prita dan Visa memberikan sebuah games. Beliau memberikan gambar beberapa produk belanjaan rumah tangga dan mesti kita tebak harganya, yang menarik yaitu kita mesti menjawabnya di kondisikan kita berada pada 3 tahun mendatang. Dan ga lupa mbak Prita mengingatkan jangan lupa di tambahkan 10 persen, karena adanya inflasi.

Games tersebut mengingatkan kita bahwa untuk menabung untuk jangka waktu panjang sebaiknya tidak memilih tabungan saja, tetapi mesti memilih jenis investasi yang tepat, sehingga kita sudah siap akan adanya kenaikan harga di kemudian hari.

3.Ragam Investasi

Mbak Prita menyampaikan bahwa kita harus bisa membedakan antara savinginvestasi, dan spekulasi. Beberapa orang mungkin kalau ditanya untuk memilih berinvestasi pasti akan menjawab “ingin investasi yang aman, dan hasil yang didapat banyak dan cepet” . Wah saya juga mau ya. hihihi! Tapi ya itu balik lagi, apakah jawaban itu termasuk saving. investasi, atau spekulasi? Iyah, benar, itu adalah jawaban spekulasi. Kita mengira ngira sendiri, padahal mungkin di hati nurani kita yang paling dalam bilang bahwa itu memiliki resiko tinggi.

Berikut ini  adalah contoh perbedaan antara saving, investing dan speculating. 

  • Tabungan (saving), lebih ke jangka pendek, seperti tabungan, deposito.
  • Investasi (investing), Membutuhkan waktu yang lama, tapi semakin lama semakin berkembang, Contoh seperti saham, obligasi, real estate.
  • Spekulasi (speculating), untuk yang satu ini seperti yang sebelumnya kita bahas, jangka waktu yang di inginkan pendek, tetapi ingin memiliki keuntungan sebanyak banyaknya.

Semua itu bisa kita ambil contoh seperti dalam kasus pendidikan anak, Ga bisa kita hanya mengandalkan tabungan untuk pendidikan anak anak sampai masa kuliah. Karena pertumbuhan atau keuntungan dari tabungan termasuk sedikit dan lambat, Belum lagi masalah inflasi tadi. Dan ga juga mengandalkan spekulasi. Dana pendidikan anak dipertaruhkan hanya dengan menerka nerka dengan resiko tinggi. Yang belum tentu mendapat untung besar atau bisa saja rugi.

Ragam pilihan investasi, antara lain:
  1.  Aset fisik adalah aset yang dipegang sendiri dan tidak bergantung pada lembaga keuangan tertentu. Contohnya berupa logam mulia, properti seperti rumah, tanah. Kendaraan, barang barang mewah juga termasuk aset fisik seperti tas branded, sepatu branded. 
  2. Surat berharga, kita tidak memegang fisiknya tapi kita merasa aman karena kita sudah tercatat di lembaga keuangan. Contoh dari surat berharga yaitu deposito, obligasi, saham dan reksadana.
  3. Bisnis, kita membuka usaha sendiri, seperti franchise dan usaha mandiri. Tapi bisnis ini termasuk investasi yang memiliki resiko tinggi.

Jadi sekarang kita ga usah bingung, kita tinggal memilih mau investasi yang mana yang sesuai dengan kebutuhan.

Selain menentukan jenis investasi yang akan kita pilih, kita juga perlu mengetahui risiko apa yang akan kita terima. Beberapa risiko berinvestasi, yaitu:
  • Risiko likuiditas, yaitu sulitnya menjual aset investasi yang kita miliki menjadi uang tunai.
  • Risiko volatilitas harga , yaitu naik turunnya harga barang, maksudnya barangkali pas di saat kita butuh dana cepat, kita jual salah satu barang kita, tapi harga barang tersebut sedang turun.
  • Risiko gagal bayar, yaitu risiko modal yang kita tanam, tidak bisa kembali lagi.
  • Risiko pasar, yaitu adanya inflasi atau naik turunnya nilai mata uang
  • Risiko penipuan berkedok investasi, yaitu risiko yang paling fatal dan berbahaya dari investasi.

Maka dari itu kita harus cerdas dan bijak memilih investasi, jangan mudah tergoda dengan hasil yang cepat.

4.Strategi Investasi

Dalam berinvestasi kita bisa lakukan investasi secara bertahap dan berkala. Tentu saja itu butuh strategi berinvestasi, berikut ini adalah 3 strategi yang bisa kita diterapkan, antara lain:

  • Cost Averaging, pada saat kita mempunyai banyak uang atau tabungan, sebaiknya kita jangan langsung membeli semuanya. Sebaiknya kita gunakan uang tersebut dengan bijak dengan cara mencicilnya sedikit sedikit. Tambahan lainnya yaitu kita mesti disiplin investasi setiap bulan dan tidak terpengaruh kondisi pasar.
  • Diversifikasi Investasi, Never put all your eggs in one basket” adalah prinsip dasar investasi. Dalam berinvestasi alangkah baiknya kita berinvestasi bukan hanya dalam 1 bentuk dan 1 tempat. Kita harus membagi investasi ke beberapa jenis investasi dan jangka waktu. Hal ini juga bisa meminimalisir risiko dengan berinvestasi di berbagai sektor atau instrumen.
  • Jangka Investasi (Long Term), risiko berinvestasi tidak dapat dihindari, namun pada umumnya bisa diminimalisir dengan lamanya jangka investasi. Itulah mengapa, investasi adalah alat terbaik untuk membantu kita meraih long term goal.
Mbak Prita memberi contoh tentang investasi untuk pendidikan anaknya.

5.Review dan Realokasi

Prinsip terakhir dalam berinvestasi, adalah mereview dan merealokasi apakah investasi yang kita lakukan tetap aman dan  sedang naik atau turun.

Waspada Investasi Bodong

Dalam kehidupan masyarakat ternyata masih banyak yang tertipu dengan investasi bodong. Mereka tergiur oleh hasil yang banyak dan cepat. Biasanya dari hati nurani mereka sendiri ada kesadaran bahwa investasi yang mereka pilih tidak masuk logika, malah terkesan agak serakah. Tanpa berfikir panjang, atau bisa juga karena melihat lingkungan sekitar seperti tetangga atau teman dekatnya benar benar sudah mendapat hasilnya, sehingga terpengaruhlah investasi bodong tersebut.

Bagaimana cara mengatasi atau waspada pada investasi bodong tersebut? Ini dia beberapa tips dari mbak Prita :

  • Jangan tergiur imbal hasil besar dan pasti. Semua investasi pasti ada risiko dan hasilnya tidak dapat dijamin.
  • Periksa legalitas dan izin perusahaan yang menawarkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
  • Skema investasi harus jelas. Darimana potensi keuntungan diperoleh?
  • Hati-hati dengan money game, arisan berantai, tawaran investasi kebun ABC, dan lainnya.

Dalam kasus investasi bodong, supaya kita tidak tertipu, kita harus bijak dan cerdas dalam mencari informasi, seperti :

  • Jual-beli emas atau investasi emas?
  • Kalau mau jual-beli, apakah dilaksanakan pada harga pasar wajar?
  • Kalau investasi, mana “sapi betinanya”? Dari mana asalnya bonus?
Waspada investasi bodong

Sekarang udah kebayang belum mau investasi mana? Jangan cuma satu investasi aja yaaaa. Dan jangan jangka waktu yang sama juga. Pisahkan mana yang jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Pasti kita semua bisa deh mama mama hebat! Tetep semangat demi masa depan anak anak kita yaaaa. ^^

Wah, akhirnya semua ilmu tentang financial bersama Visa sudah saya dapatkan. Tinggal bagian saya dan suami memilih mana investasi yang baik untuk kami sekeluarga. Biar inget lagi ni, 3 sesi dari financial literacy workshop bersama visa ini terbagi menjadi Financial check up, Budgeting and Planning dan terakhir Investing. Semoga kalian yang membaca semua sesi ini juga mendapatkan ilmunya ya. Dan bisa selalu bijak dalam mengatur keuangan keluarga.

Sekali lagi terima kasih banyak Visa – Ibu Berbagi Bijak, Mbak Prita Ghozie serta The Urban Mama. Salam! 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published.